Pendidikan di Indonesia terus berkembang dan mengalami berbagai tantangan seiring dengan dinamika globalisasi dan kemajuan teknologi. Meskipun pemerintah telah melakukan banyak upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan, masih ada beberapa isu kritis yang perlu mendapat perhatian lebih agar sistem pendidikan kita dapat bersaing di kancah internasional dan memberikan manfaat maksimal bagi generasi penerus bangsa. Berikut adalah tujuh isu pendidikan yang menjadi catatan penting hingga 2024:
Salah satu masalah utama yang terus menjadi perhatian dalam dunia pendidikan Indonesia adalah rendahnya tingkat literasi siswa. Berdasarkan hasil survei internasional seperti PISA (Programme for International Student Assessment), Indonesia masih menempati posisi yang rendah dalam hal kemampuan membaca, menulis, dan berhitung siswa.
Meskipun berbagai program telah diluncurkan untuk meningkatkan literasi dasar, tantangan tetap ada, terutama di daerah-daerah dengan akses pendidikan terbatas. Untuk itu, pemerintah perlu lebih fokus dalam memperkuat pembelajaran dasar di sekolah-sekolah, dengan memberikan pelatihan kepada guru agar mampu mengajarkan keterampilan literasi dengan lebih efektif.
Kekerasan di sekolah, baik fisik maupun psikologis, masih menjadi isu yang sangat mendalam. Kasus bullying, perundungan, dan kekerasan fisik di antara siswa ataupun dari guru kepada siswa, meskipun sudah berkurang, namun masih sering terjadi di beberapa wilayah.
Pemerintah dan lembaga pendidikan harus lebih serius dalam menangani isu ini dengan memberikan pendidikan karakter yang lebih intensif, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang aman dan ramah. Sekolah juga perlu menerapkan sistem pelaporan yang lebih terbuka dan mendukung siswa untuk melaporkan tindak kekerasan yang terjadi.
Guru honorer merupakan tulang punggung pendidikan di Indonesia, terutama di daerah-daerah terpencil. Namun, mereka sering kali dihadapkan pada ketidakpastian status pekerjaan, kesejahteraan yang rendah, dan kurangnya kesempatan untuk mengikuti pelatihan profesional.
Pemerintah harus memprioritaskan penyelesaian masalah ini dengan mengupayakan pengangkatan guru honorer menjadi aparatur sipil negara (ASN) atau memberikan tunjangan yang lebih layak. Selain itu, perlu ada perhatian lebih pada pelatihan dan pengembangan kompetensi guru honorer agar mereka dapat mengajar dengan lebih efektif.
Ketimpangan akses pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan masih menjadi masalah besar di Indonesia. Banyak daerah terpencil yang kekurangan fasilitas pendidikan yang memadai, seperti gedung sekolah, buku, alat belajar, dan teknologi.
Pemerintah harus memastikan adanya pemerataan fasilitas pendidikan di seluruh wilayah Indonesia. Salah satu solusi yang dapat diterapkan adalah dengan memanfaatkan teknologi untuk menyediakan pendidikan jarak jauh, serta membangun lebih banyak sekolah di daerah-daerah yang terisolasi.
Era digital menuntut generasi muda untuk memiliki keterampilan yang lebih kompleks dan relevan dengan tuntutan pasar kerja masa depan. Keterampilan abad 21 seperti berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, komunikasi, dan literasi digital sangat dibutuhkan.
Namun, sebagian besar kurikulum di sekolah-sekolah Indonesia masih terfokus pada pengajaran pengetahuan akademik yang tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan keterampilan ini. Oleh karena itu, kurikulum harus segera disesuaikan untuk mengembangkan keterampilan tersebut dengan lebih intensif, baik melalui pembelajaran berbasis proyek, teknologi, maupun pelatihan keterampilan praktis di sekolah.
Meskipun penggunaan teknologi dalam pendidikan semakin penting, tidak semua sekolah di Indonesia memiliki akses yang memadai ke perangkat teknologi dan internet. Keterbatasan infrastruktur ini menghambat penerapan pembelajaran daring dan mempersulit siswa di daerah terpencil untuk mengakses materi pendidikan yang berkualitas.
Pemerintah perlu bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memperluas akses internet di seluruh Indonesia, serta menyediakan perangkat teknologi seperti laptop dan tablet untuk mendukung pembelajaran di sekolah. Selain itu, pelatihan bagi guru dalam menggunakan teknologi juga harus diperbanyak agar mereka dapat memanfaatkan teknologi secara optimal dalam proses belajar mengajar.
Meskipun anggaran pendidikan di Indonesia terus meningkat, pengelolaan anggaran tersebut sering kali tidak tepat sasaran. Banyak dana pendidikan yang tidak sampai ke pihak yang membutuhkan atau tidak digunakan secara efisien. Sebagian besar anggaran tersebut sering terfokus pada pembangunan fisik sekolah dan sedikit pada peningkatan kualitas pengajaran dan pelatihan guru.
Pengelolaan anggaran pendidikan yang lebih transparan dan efektif perlu menjadi perhatian utama. Dana yang ada seharusnya dapat difokuskan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, memperbaiki kesejahteraan guru, serta memperluas akses pendidikan di daerah-daerah yang membutuhkan.
Masalah-masalah yang dihadapi dalam dunia pendidikan Indonesia memang cukup kompleks, tetapi bukan tidak mungkin untuk diatasi. Pemerintah, sekolah, masyarakat, dan pihak terkait lainnya harus bekerja sama untuk menciptakan sistem pendidikan yang lebih baik, lebih adil, dan lebih berkualitas. Dengan menyelesaikan tujuh isu ini, diharapkan pendidikan di Indonesia bisa lebih bersaing di tingkat internasional, serta memberikan manfaat yang lebih besar bagi perkembangan generasi penerus bangsa.
Di SD Islam Cikiwul, kami selalu berupaya untuk menghadirkan pembelajaran yang berkualitas, memperhatikan kesejahteraan guru, serta memastikan anak-anak kami tumbuh menjadi pribadi yang cerdas, berakhlak mulia, dan siap menghadapi masa depan.